pemasangan kateter

Stikes Dian Husada
PEMASANGAN KATETER
Tujuan Umum . Mahasiswa mampu melakukan latihan pemasangan kateter kepada boneka peraga 'I'ujuan Khusus : Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu : 1 Menyebutkan pengertian dari kateterisasi urinarius 2 Menyebutkan tujuan dari pemasangan kateter 3 Menyebutkan alat - alat yang diperlukan dalam pemasangan kateter 4 Mendemonstrasikan pemasangan kateter kcpnda boneka peraga Pengertian Kateter adalah suatu selang untuk memasukkan dan mengeluarkan cairan. Kateterisasi urinarius adalah memasukkan kateter melalui urethra ke dalam kandung kemih dengan tujuan untuk mengeluarkan urin ( Perry & Potter 1997 ). "tindakan kateterisasi dapat menyebabkan infeksi nosokomial, oleh karena itu sedapat mungkin, tindakan kateterisasi dihindarkan, kecuali bila sangat diperlukan, dan harus menggunakan teknik yang tepat. Bila melakukan kateterisasi kita harus mcmpunyai pengetahuan dasar tcntang sistem urinarius bagian bawah, yaitu : 1. Kandung kemih secara normal merupakan kantong yang steril 2. Sphingter urethra bagian luar tidak steril 3. Kandung kemih mempunyai mekanisme pertahanan sendiri, dapat mengosongkan urine sendiri secara teratur dan mempertahankan keasaman lingkungannya, yang bersifat anti bacterial yang dapat membantu kandung kemih tetap steril dan mencegah terjadinya infeksi 4. Kuman pathogen yang masuk ke dalam urethra dapat menyebabkan infeksi kandung kemih dan ginjal 1
Stikes Dian Husada 5. Kandung kemih yang normal tidak mudah terkena infeksi kecuali ada cedera. Pasien yang mempunyai daya tahan yang rendah akibat suatu penyakit atau stress yang berat merupakan predisposisi untuk infeksi saluran kencing. Bahaya yang dapat terjadi pada waktu melakukan kateterisasi adalah trauma, infeksi, dan sepsis ( Kozier, Erb, & Oliveri 1996 ). Pria memiliki resiko trauma dan infeksi yang lebih besar karena mempunyai urethra yang panjang. Suatu benda yang di dorong melalui penyempitan atau saluran yang tidak benar dapat menyebabkan kerusakan yang serius dari uretra. Pada wanita walaupun urethranya lebih pendek, apabila mendorong kateter melalui urethra yang sempit akan menimbulkan trauma. Selaput mukosa yang terdapat pada permukaan saluran urethra akan mengalami kerusakan akibat pemasukan kateter dan bakteri dapat masuk ke dalam kandung kemih melalui saluran kateter ataupun melalui ruang kateter dan dinding urethra. Indikasi tindakan kateterisasi : 1. Mengatasi retensi urine 2. Mengukur jumlah produksi urine oleh ginjal secara akurat 3. Untuk memperoleh bahan urine steril 4. Mengukur jumlah residu dalam kandung kemih 5. Memperoleh bahan urin bila tidak dapat ditampung dengan cara yang lain: menampung urin agar tidak terkontarninasi pada wanita yang sedang menstruasi; atau pada klien yang mengalami masalah inkontinensia urin 6. Mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama operasi dan sebelum suatu pemeriksaan diagnostic 7. Membantu memenuhi kebutuhan pasien untuk mengosongkan kandung kemih , yang digunakan bila pasien mengalami sakit yang akut, sakit yang hebat atau terbatas pergerakan atau tidak sadar akan lingkungan 1
Stikes Dian Husada 8. Menjaga agar kandung kemih tetap kosong dan penyembuhan luka pengobatan beberapa infeksi dan operasi suatu organ dari sistem urinarius dimana kandung kemih tidak boleh tegang sehingga menekan struktur yang lain 9. Menjaga agar pasien yang inkontinen tetap kering pada daerah perineum, agar kulit tetap utuh dan tidak infeksi 10.Membantu melatih kembali atau memulihkan pengendalian kandung kcmih secara normal Tipe Kateter : A. Nelaton kateter /" Straight catheter " / kateter sementara B. Folley catheter /" Indwelling catheter " / kateter tetap Folley catheter terbuat dari terbuat dari karet atau plastic yang mempunyai cabang 2 atau 3 ( yang terdapat satu balon yang dapat mengembang oleh air atau udara untuk mengamankan / menahan ujung kateter dalam kandung kemih, cabang yang lainnya untuk mengalirkan urin dari kandung kemih, cabang yang lainnya untuk mengalirkan urin dari kandung kemih dan itu dapat disambung dengan tabung tertutup dari kantong / urine bag ). Sedangkan pada kateter cabang 3, cabang yang ketiga digunakan untuk disambung ke irigasi dengan demikian cairan irigasi yang steril dapat masuk ke kandung kemih dan tercampur dengan urine dan akan keluar ke urine bag Ukuran kateter : Wanita dewasa Laki - laki dewasa Anak - anak Ukuran kateter : Panjang uretra ( cm ) Kateter no. 14 / 16 Kateter no. 18 / 20 Kateter no. 8 / 10 Wanita 3,7-7 1 Pria 13 - 20
Stikes Dian Husada Kateter yang masuk Yang diberi jelly 5-7,5 3-4 15-2,5 5-7,5
Persiapan alat - alat : 1. Set kateter 2. Urine bag 3. Sarung tangan steril 4. Set bengkok + pinset steril 5. Kapas + cairan sublimate 6. Jelly 7. Plester 8. Spuit + aqua steril 9. Alas / perlak alas 10.Handuk kecil + Waskom isi air hanga + sabun 11.Sampiran 12. Lampu 13. Perban
Stikes Dian Husada
FORMAT PEMASANGAN KATETER
N o A. 1 2 KEGIATAN 1 2 3
Pengkajian Kaji klien dan cek instruksi dokter Tentukan apakah menggunakan indwelling kateter atau straight kateter 3 Kaji kebutuhan untuk pengumpulan urine B. Perencanaan 1 Mencuci tangan 2 Memilih tipe dan ukuran kateter yang spesifik 3 Mengumpulkan alat - alat yang tepat C Implementasi 1 Perkusi dan palpasi kandung kemih untuk mengkaji adanya retensi urine 2 Persiapkan klien : • Identifikasi klien • Jelaskan prosedur kepada klien • Tarik tirai tempat tidur dan atur posisi a Pasien anak atau pasien sadar butuh bantuan b Pasien dewasa / wanita : posisi dorsala recumbent dengan lutut flexi 3 c Pasien dewasa / laki - laki : posisi supine dengan kaki abduksi 4 Cuci area genital - perineal dengan air hangat dan sabun Keringkan Persiapan alat : 5 • Persiapan urine bag 6 • Pasang perlak / alas pada klien 7 • Sediakan spuit isi aquadest 1
Stikes Dian Husada N o 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 D. 1 2 E KEGIATAN Pasang sarung tangan Lakukan VulVa hygiene atau perineal hygiene Buka set kateter dan berikan jelly di ujung kateter Masukan kateter sampai urine mengalir Ketika urine mengalir, pindahkan tangan yang tidak dominan dari labia atau dari penis ke kateter ,2 cm dari meatus untuk menahan kateter agar tidak terdorong keluar Tangan dorninan menghubungkan ujung kateter ke urine bag Jika menggunakan indwelling kateter , isi balon kemudian tarik kateter kira-kira 2,5 cm Lepas sarung tangan steril Plester kateter Pria: ke abdomen bagian bawah Wanita: ke arah paha Bantu pasien pada posisi yang nyaman Kumpulkan dan buang alat - alat yang sekali pakai, bersihkan alat - alat yang bukan sekali pakai Cuci tangan Evaluasi Indwelling kateter masuk secara benar, straight masuk dan dilepas tanpa menimbulkan rasa sakit Pasien nyaman Dokumentasi Tanggal dan waktu, tipe dan ukuran kateter, spesimen/ bahan urine yang didapatkan, jumlah urine, deskripsi urine, respon terhadap prosedur 1 1 2 3
Stikes Dian Husada
Keterangan : 1 : dilakukan sendiri 2 : tidak dilakukan 3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan Mengetahui Kepala Laboratorium Mojokerto, 2008 Penanggung jawab
Stikes Dian Husada
PEMBERSIHAN COLON DAN PEMBERIAN OBATOBATAN MELALUI ANUS
Beberapa macam : a. Huknah pembersih • Huknah rendah • Huknah tinggi a. Huknah perangsang : Huknah gliserin b. Huknah retensi : Huknah pengobatan Huknah makanan Pengertian : Huknah adalah memasukkan cairan kedalam poros usus melalui pelepasan atau anus dengan menggunakan irigator atau semprit gliserin_ Menggunakan cairan : 1. Air hangat 2. Air sabun hangat 15 gram dalam 1 liter 3. Larutan obat-obatan ( Dermatal, yatreen, garam bismuth ) 4. Larutan glukosa 5% atau NaCI 0,9 % Huknah pembersih : Ada dua macam : l. Huknah rendah 2.Huknah tinggi Huknah rendah : Tujuan : 1. Untuk merangsang peristaltik colon, supaya dapat buang air besar 2. Untuk membersihkan colon desenden Indikasi : 2
Stikes Dian Husada 1. Pada pasien obstipasi 2. Pada penderita sebelum dilakukan operasi 3. Pada penderita sebelum rectoscopy 4. Pada penderita sebelum pemeriksaan ronten tertentu 5. Penderita sebelum diberi huknah retensi Persiapan alat : 1. Irigator 2. Pipa karet 3. Rectal kanule 4. Air sabun hangat 5. Bengkok dua 6. Pengalas dan perlak 7. Vaselin 8. Salastop 9. Alat-alat untuk BAB • Yang perlu diperhatikan : a. Perhatikan keadaan umum pasien b. Perhatikan apakah jalannya cairan lancar c. Apakah huknah berhasil atau tidak • Perbedaan huknah rendah dan huknah tinggi :
A.
Huknah rendah: – Banyaknya cairan : ½ -1 liter – Tinggi irrigator : 25 - 30 cm – Posisi : miring kiri B. Huknah tinggi : ○ Banyaknya cairan : I - 2 liter. ○ tinggi irrigator :50 - 75 cm ○ Posisi : Miring kekanan
HUKNAH PERANGSANG ATAU SEMPRIT GLYSERIN.
Pengertian : Memasukkan sejumlah cairan glyserin biasanya dicampur dengan 1
Stikes Dian Husada minyak dengan perbandingan 1 : 1 ke dalam rectum melalui anus. Tujuan : a. Merangsang peristaltik usus. b. Melicinkan feses. c. Supaya pasien dapat BAB d. Memberi perasaan tenang dan senang pada pasien. Indikasi : a. penderita obstipasi b. untuk pemeriksaan Persiapan alat-alat : a. semprit gliserin b. bengkok c. alas dan kain pengalas d. mangkok berisi gliserin : • untuk orang dewasa : 15-20 cc • untuk anak-anak : 10 cc a. alat-alat untuk BAB Memberikan huknah tinggi Tujuan : Untuk membersihkan colon desenden, colon transversum dan colon ascenden dari feses. Indikasi : 1. penderita yang akan di operasi 2. penderita yang akan dilakukan rontgen terutama daerah abdomen dan colon Persiapan alat-alat : 1. sama seperti diatas 2. cairan sabun hangat 1,5 – 2 liter 3. darm canule Pelaksanaan : no

0 comments: